Cara Negoisasi Bisnis Properti
Negoisasi merupakan cara untuk menetapkan keputusan yang bisa diterima dan disepakati oleh kedua belah pihak, dan pada umumnya negoisasi dilakukan dalam rangka menyelesaikan permasalahan atau dalam rangka tawar menawar keuntungan antara pihak-pihak yang terlibat.
Dalam bisnis properti tawar menawar harga antara developer atau broker properti dengan calon konsumen selalu terjadi, adapun tujuan negoisasi itu sendiri adalah untuk mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
Tanpa memiliki kemampuan bernegosiasi yang baik maka kita akan kesulitan meraih kesuksesan dalam bisnis ini karena negoisasi sangat diperlukan dalam membangun hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis properti ini, seperti pemodal, pemilik lahan, kontraktor, supplier bahan bangunan, konsomen dll.
Dengan begitu keahlian negoisasi sangatlah dibutuhkan untuk memperoleh modal.
Berikut ini langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu negoisasi dalam bisnis properti.
1. Tahap Persiapan Negoisasi
Tahap persiapan yang perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum negoisasi dilaksanakan antara lain :
a. Mengumpulkan informasi terkait dengan pihak yang terlibat dalam negoisasi misalnya perilaku, latar belakang, kondisi dll.
b. Menetapkan target dan memantapkan tujuan yang ingin dicapai dalam negoisasi tersebut.
c. Persiapan mental
d. Evaluasi alternatif yaitu mengidentifikasi bergaining range dimana kedua belah pihak diperkirakan akan dapat mencapai kesepakatan.
2. Tahap Pelaksanaan Negoisasi
Berikut ini adalah tahap-tahap pelaksanaan negoisasi yaitu
a. Pembukaan
Saat mengawali negoisasi kita membutuhkan kondisi jiwa yang tenang, rasa percaya diri, dan kejelasan dari target dan tujuan yang ingin kita capai dalam negoisasi tersebut.
Dengan begitu sikap yang sebaiknya kita ekspresikan adalah sikap yang menyenangkan, luwes, tegas dan teguh dalam pendirian.
Kita bisa mengawali pembicaraan dengan membangun connon ground yaitu kesamaan antara kedua belah pihak dan kesamaan ini dapat dijadikan landasan untuk membangun kepercayaan.
b. Proses Kegiatan Negoisasi
Tanpa memiliki kemampuan bernegosiasi yang baik maka kita akan kesulitan meraih kesuksesan dalam bisnis ini karena negoisasi sangat diperlukan dalam membangun hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis properti ini, seperti pemodal, pemilik lahan, kontraktor, supplier bahan bangunan, konsomen dll.
Dengan begitu keahlian negoisasi sangatlah dibutuhkan untuk memperoleh modal.
Berikut ini langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu negoisasi dalam bisnis properti.
1. Tahap Persiapan Negoisasi
Tahap persiapan yang perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum negoisasi dilaksanakan antara lain :
a. Mengumpulkan informasi terkait dengan pihak yang terlibat dalam negoisasi misalnya perilaku, latar belakang, kondisi dll.
b. Menetapkan target dan memantapkan tujuan yang ingin dicapai dalam negoisasi tersebut.
c. Persiapan mental
d. Evaluasi alternatif yaitu mengidentifikasi bergaining range dimana kedua belah pihak diperkirakan akan dapat mencapai kesepakatan.
2. Tahap Pelaksanaan Negoisasi
Berikut ini adalah tahap-tahap pelaksanaan negoisasi yaitu
a. Pembukaan
Saat mengawali negoisasi kita membutuhkan kondisi jiwa yang tenang, rasa percaya diri, dan kejelasan dari target dan tujuan yang ingin kita capai dalam negoisasi tersebut.
Dengan begitu sikap yang sebaiknya kita ekspresikan adalah sikap yang menyenangkan, luwes, tegas dan teguh dalam pendirian.
Kita bisa mengawali pembicaraan dengan membangun connon ground yaitu kesamaan antara kedua belah pihak dan kesamaan ini dapat dijadikan landasan untuk membangun kepercayaan.
b. Proses Kegiatan Negoisasi
Dalam proses kegiatan negoisasi kita awali dengan menyampaikan keinginan kita.
Dalam hal ini kita dituntut memiliki kemampuan berbicara dan kemempuan menganalisa situasi dalam bernegosiasi, untuk itu ada sejumlah aspek yang perlu untuk kita perhatikan dalam proses negoisasi.
. Sampaikanlah poin-poin penting dari keinginan kita secara singkat, jelas dan percaya diri.
. Tunjukkan bahwa kita ingin mencapai kesepakatan dengan mereka.
. Jelaskan kompensasinya
. Berikan kesempatan untuk melakukan tawar menawar.
. Mendengarkan dengan efektif untuk mengetahui secara detail apa yang menjadi tawaran mereka.
Mendengarkan dengan efektif membutuhkan konsentrasi ekstra, mulai dari memperhatikan bahasa tubuh, kontak mata, maupun ekspresi wajah.
Disamping itu perlu diingat agar kita bisa menjaga emosi agar tetap terkendali dan tidak mudah tersinggung atau terpancing emosi, dan kredibilitas kita merupakan kekuatan untuk menumbuhkan kepercayaan mereka.
c. Kesepakatan
Setelah proses kegiatan negoisasi penting bagi kita untuk mengetahui sikap mereka sejak awal, apakah mereka menunjukkan indikator untuk mencapai kesepakatan atau tidak, dalam hal ini bisa diindikasikan dari sikap yang mereka tunjukkan dari kontak mata , bahasa tubuh maupun ekspresi wajahnya.
Bila menunjukkan kesepakatan, maka kesepakatan yang kita capai hendaklah win-win solution, yaitu memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak.
Oleh karena itu kesepakatan hendaklah dibangun dari keinginan kedua belah pihak yang bernegosiasi sehingga keduanya bisa mendapatkan titik temu.
Demikianlah ulasan kami tentang cara negoisasi dalam bisnis properti, harapan kami semoga pengetahuan ini dapat berguna bagi anda yang sedang atau akan mengawali bisnis properti.
Salam dari jau.
. Sampaikanlah poin-poin penting dari keinginan kita secara singkat, jelas dan percaya diri.
. Tunjukkan bahwa kita ingin mencapai kesepakatan dengan mereka.
. Jelaskan kompensasinya
. Berikan kesempatan untuk melakukan tawar menawar.
. Mendengarkan dengan efektif untuk mengetahui secara detail apa yang menjadi tawaran mereka.
Mendengarkan dengan efektif membutuhkan konsentrasi ekstra, mulai dari memperhatikan bahasa tubuh, kontak mata, maupun ekspresi wajah.
Disamping itu perlu diingat agar kita bisa menjaga emosi agar tetap terkendali dan tidak mudah tersinggung atau terpancing emosi, dan kredibilitas kita merupakan kekuatan untuk menumbuhkan kepercayaan mereka.
c. Kesepakatan
Setelah proses kegiatan negoisasi penting bagi kita untuk mengetahui sikap mereka sejak awal, apakah mereka menunjukkan indikator untuk mencapai kesepakatan atau tidak, dalam hal ini bisa diindikasikan dari sikap yang mereka tunjukkan dari kontak mata , bahasa tubuh maupun ekspresi wajahnya.
Bila menunjukkan kesepakatan, maka kesepakatan yang kita capai hendaklah win-win solution, yaitu memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak.
Oleh karena itu kesepakatan hendaklah dibangun dari keinginan kedua belah pihak yang bernegosiasi sehingga keduanya bisa mendapatkan titik temu.
Demikianlah ulasan kami tentang cara negoisasi dalam bisnis properti, harapan kami semoga pengetahuan ini dapat berguna bagi anda yang sedang atau akan mengawali bisnis properti.
Salam dari jau.
