Kayu Glondong Sonokeling dengan keunikan warnanya
Bergelut dengan kayu merupakan rutinitas para pengrajin mebel, terutama mereka yang menggunakan kayu sebagai bahan dasar pembuatan barang-barang mebelnya.
Bergelut dengan kayu merupakan rutinitas para pengrajin mebel, terutama mereka yang menggunakan kayu sebagai bahan dasar pembuatan barang-barang mebelnya.
Diantara macam-macam kayu yang sering digunakan untuk bahan pembuatan mebel diantaranya, kayu jati, kayu mahoni dan kayu sonokeling.
Pada umumnya sebagian besar konsumen mebel di Indonesia memilih kayu jati sebagai kayu pilihan untuk memenuhi kebutuhan produksinya karena memang sebagian besar konsumen mebel lebih berminat pada barang-barang mebel dari kayu jati walaupun harganya cukup mahal tetapi tidak menyurutkan minat mereka, namun demikian ada juga yang fanatik pada mebel yang berbahan dasar kayu sonokeling dengan pertimbangan satu-satunya keunikan yang dimiliki oleh kayu sonokeling dan tidak dimiliki oleh kayu yang lainnya.
Satu-satunya keunikan kayu sonokeling terletak pada dekoratif perpaduan warna alami kayunya yaitu berwarna ungu bercoretkan hitam dan coklat kemerah-merahan yang disertai serat kayu yang indah, mewah,dan menawan.
Kayu sonokeling juga termasuk kayu yang cukup keras dan ulet dengan bobot yang sangat berat, bahkan bobotnya melebihi beratnya kayu jati.
Kayu sonokeling termasuk dalam golongan kayu yang memiliki tingkat keawetan pertama, dengan begitu kayu sonokeling bukan hanya sangat cocok untuk bahan pembuatan mebel namun juga sangat cocok untuk bahan pembuatan Viner Mewah atau pelapis permukaan kayu yang mahal harganya, hal ini membuktikan kalau keunikan yang dimiliki kayu sonokeling ini dapat meningkatkan peminat konsumen baik didalam negeri maupun konsumen luar negeri.
Pada saat ini kayu sonokeling mampu memiliki nilai jual yang cukup tinggi karena mulai banyak diproduksi untuk mebel terutama di daerah pusat industri mebel Jepara.
Namun bagi para konsumen mebel dari kayu sonokeling, sebelum memutuskan membeli barang-barang mebel kayu sonokeling terlebih dahulu meneliti barang yang akan dibeli, karena ada beberapa pengrajin yang curang dalam memproduksi mebelnya, mereka mencampur kayu sonokeling yang asli dengan kayu suar yaitu jenis kayu yang memiliki warna menyerupai kayu sonokeling akan tetapi memiliki mutu yang rendah.
Untuk itu akan saya sampaikan beberapa informasi yang perlu diketahui agar dapat mengetahui perbedan kedua kayu tersebut.
1. Warna Kayu.
Kayu sonokeling memiliki warna alami ungu bercoretkan hitam dan coklat kemerah-merahan dan memiliki kandungan minyak sehingga terlihat mengkilap bila sering tergesek, sehingga walaupun tanpa di finishing kayu sonokeling ini sudah memiliki warna yang unikyang cerah, indah dan mengkilap.
kayu suar memiliki warna yang serupa dengan warna kayu sonokeling namun meskipun kayu suar ini memiliki warna serupa tetapi terlihat jelas perbedaan warnanya yaitu tampak mentah, kusam dan tidak mengkilap.
2. Serat Kayu
Kayu sonokeling memikili dekoratif serat yang indah, halus dan padat sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, sebaliknya Kayu suar memiliki serat yang lebih besar dan kasar sehingga nilai keindahannya sangat jauh bila dibandingkan dengan kayu sonokeling.
3. Bobot kayu
Kayu sonokeling memiliki bobot yang sangat berat, hal ini ditunjang dengan kondisi kayu sonokeling yang memiliki kepadatan yang baik, sebaliknya kayu suar bila sudah kering bobot kayunya akan berubah menjadi ringan, hal ini disebabkan karena kayu suar memiliki kandunga air yang cukup besar yang menyebabkan kayu suar mengalami penyusutan yang tinggi pada saat terjadi pengeringan.
Demikian perbedaan yang menyolok antara kayu sonokeling dengan kayu suar, namun dibalik perbedaan itu kedua kayu tersebut memiliki kelemahan yang sama yaitu pada gubalnya (bagian pinggir kayu yang berwarna putih).
Dalam proses pembuatan barang-barang mebel yang terbuat dari kayu sonokeling maupun dari kayu suar, gubal kayunya harus dihindari karena gubal kedua kayu ini tidak memiliki ketahanan terhadap cuaca juga terhadap serangga perusak kayu, pada umumnya gubal kayu ini mudah mengeluarkan bubuk putih yang diikuti dengan pelapukan dan keropos.
Harapan saya ulasan ini dapat membantu para pembaca untuk memilih dan mendapatkan barang-barang dengan kayu yang baik sesuai dengan yang diharapkan serta terhindar dari para pengrajin yang curang sehingga menyebabkan konsumen kecewa dikemudian hari.
Salam dari jauh...
Kayu sonokeling termasuk dalam golongan kayu yang memiliki tingkat keawetan pertama, dengan begitu kayu sonokeling bukan hanya sangat cocok untuk bahan pembuatan mebel namun juga sangat cocok untuk bahan pembuatan Viner Mewah atau pelapis permukaan kayu yang mahal harganya, hal ini membuktikan kalau keunikan yang dimiliki kayu sonokeling ini dapat meningkatkan peminat konsumen baik didalam negeri maupun konsumen luar negeri.
Pada saat ini kayu sonokeling mampu memiliki nilai jual yang cukup tinggi karena mulai banyak diproduksi untuk mebel terutama di daerah pusat industri mebel Jepara.
Namun bagi para konsumen mebel dari kayu sonokeling, sebelum memutuskan membeli barang-barang mebel kayu sonokeling terlebih dahulu meneliti barang yang akan dibeli, karena ada beberapa pengrajin yang curang dalam memproduksi mebelnya, mereka mencampur kayu sonokeling yang asli dengan kayu suar yaitu jenis kayu yang memiliki warna menyerupai kayu sonokeling akan tetapi memiliki mutu yang rendah.
Untuk itu akan saya sampaikan beberapa informasi yang perlu diketahui agar dapat mengetahui perbedan kedua kayu tersebut.
1. Warna Kayu.
Kayu sonokeling memiliki warna alami ungu bercoretkan hitam dan coklat kemerah-merahan dan memiliki kandungan minyak sehingga terlihat mengkilap bila sering tergesek, sehingga walaupun tanpa di finishing kayu sonokeling ini sudah memiliki warna yang unikyang cerah, indah dan mengkilap.
kayu suar memiliki warna yang serupa dengan warna kayu sonokeling namun meskipun kayu suar ini memiliki warna serupa tetapi terlihat jelas perbedaan warnanya yaitu tampak mentah, kusam dan tidak mengkilap.
2. Serat Kayu
Kayu sonokeling memikili dekoratif serat yang indah, halus dan padat sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, sebaliknya Kayu suar memiliki serat yang lebih besar dan kasar sehingga nilai keindahannya sangat jauh bila dibandingkan dengan kayu sonokeling.
3. Bobot kayu
Kayu sonokeling memiliki bobot yang sangat berat, hal ini ditunjang dengan kondisi kayu sonokeling yang memiliki kepadatan yang baik, sebaliknya kayu suar bila sudah kering bobot kayunya akan berubah menjadi ringan, hal ini disebabkan karena kayu suar memiliki kandunga air yang cukup besar yang menyebabkan kayu suar mengalami penyusutan yang tinggi pada saat terjadi pengeringan.
Demikian perbedaan yang menyolok antara kayu sonokeling dengan kayu suar, namun dibalik perbedaan itu kedua kayu tersebut memiliki kelemahan yang sama yaitu pada gubalnya (bagian pinggir kayu yang berwarna putih).
Dalam proses pembuatan barang-barang mebel yang terbuat dari kayu sonokeling maupun dari kayu suar, gubal kayunya harus dihindari karena gubal kedua kayu ini tidak memiliki ketahanan terhadap cuaca juga terhadap serangga perusak kayu, pada umumnya gubal kayu ini mudah mengeluarkan bubuk putih yang diikuti dengan pelapukan dan keropos.
Harapan saya ulasan ini dapat membantu para pembaca untuk memilih dan mendapatkan barang-barang dengan kayu yang baik sesuai dengan yang diharapkan serta terhindar dari para pengrajin yang curang sehingga menyebabkan konsumen kecewa dikemudian hari.
Salam dari jauh...