Sang pengembara samudra Koes Warnerin siap menghajar ikan di laut
Hai sobaaaat penggemar pancing di laut, liat nich sang pengembara samudra lengkap dengan peralatan perang yang ditentengnya, disertai semangat juang yang tinggi untuk menghajar musuh, kayaknya sich kali ini yang dihadapi bukan teroris atau bandar narkoba lho, tapi penghuni laut khususnya ikan he,he,he.
Ini menurut suhu yang terpercaya untuk pancing yang menggunakan gulungan, termakannya umpan oleh ikan ditandai oleh bunyi uluran tali yang menyerupai bel, sedangkan untuk pancing yang dipegang terasa ada sentakan dari dalam air.
Nah,, kejadian ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap pemancing, sobaaaaat.
Dengan adanya tarikan ini, pemancing secara spontan berteriak pada Nakhoda untuk menaikan kecepatan kapal.
Hal ini dilakukan agar ikan yang memakan umpan cepat tersangkut pada mata pancing. Jika kecepatan kapal tidak dinaikan, ada kemungkinan ikan melepaskan kembali umpan yang telah masuk ke mulutnya.
Bila Nakhoda yakin bahwa ikan telah tersangkut pada mata pancing, kecepatan kapal segera diturunkan sampai lebih pelan dari kecepatan normal menonda.
Dalam keadaan seperti ini tetap diperlukan keahlian Nakhoda, jika Nakhoda tidak pintar dalam mengendalikan kapal, ada kemungkinan ikan terlepas kembali.
Jadi nich,, kalau mau mancing di laut sebaiknya kita pilih nahkoda yang cerdas temaaaaan.
Setelah kapal berjalan pelan atau berhenti, penarikan tali pancing bisa dimulai, ini dinamakan fighting time.
Pemancing profesional biasanya menggunakan sabuk yang telah dilengkapi dengan tempat joran untuk menarik tali pancing.
Joran diambil dari rod holder, kemudian dipegang oleh pemancing dengan cara meletakan bagian bawah joran pada sabuk yang telah dilengkapi dengan lubang tempat joran.
Tali pancing kemudian digulung perlahan-lahan dengan memutar alat putar yang terdapat pada gulungan.
Sekarang tinggal bisa apa enggak pakai sabuknya, kalau gak bisa tinggal bilang aja sama Muly he,he,he
Sobaaat, perlu anda inget-inget ya bahwa irama menggulung tali harus disesuaikan dengan gerakan ikan.
Apabila ikan kelihatan melawan, tali harus di hentikan gulungnya.
Sebaliknya bila ikan kelihatan kelelahan, tali harus segera digulung.
Demikian seterusnya hingga ikan mendekati kapal. Teknik menggulung tali ditentukan oleh keahlian si pemancing dan dibutuhkan kesabaran yang luar biasa.
Apabila si pemancing ceroboh dan tidak sabar ada kemungkinan ikan lepas atau tali putus, nah kecewa senderi to jadinya.
Bagi pemancing yang benar-benar lihai dalam hal tarik ulur dengan ikan, mungkin dalam waktu yang singkat ikan sudah dapat dinaikan ke kapal sebagaimana yang di lakukan sang pengembara samudra tuan Koes Warnerin nich.
Bahkan, beliaunya juga bisa menangkap ikan yang berukuran besar dengan menggunakan tali yang berukuran relatif lebih kecil, hebatkan sobaaaat
Kelihaian ini merupakan nilai tambah pada kriteria penilaian pada profesional pemancing he,he,he.
Yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penarikan ikan, baik dengan joran atau tanpa joran, adalah kapal harus dalam posisi tidak berjalan.
Bila kapal bergerak maju, maka akan terjadi tarik menarik antara si pemancing dengan ikan. Akibatnya tarikan menjadi berat yang kadang-kadang bisa membuat tali putus dech.
Bagi pemancing yang tidak menggunakan joran, penarikan harus di lakukan dengan hati-hati.
Apabila ikan yang terkait cukup besar jangan di paksakan untuk menariknya saat ikan masih melawan. Tunggu dulu sampai ikan benar-benar lemas. Jika dipaksakan menarik tali,jari tangan bisa terluka akibat gesekan senar.
Oleh karena itu, jika tidak menggunakan joran, pemancingan disarankan memakai sarung tangan kasihan tuh tangan biar kagak lecet.
Ikan yang sudah kelihatan lemas akibat tarik ulur dengan pemancing, perlahan-lahan akan mendekat ke kapal mengikuti tarikan tali pancing.
Meskipun demikian, kadang-kadang ada ikan yang masih memiliki tenaga kuat walaupun sudah mendekati kapal.
Lagi-lagi kata sang suhu kalau Ikan marlin dan layaran, sering kali masih melawan meskipun sudah berada beberapa meter di belakang kapal.
Woow kereeeeen coba liat tuh, pemandangan yang mengasyikan di mana seekor ikan marlin atau layaran Jumping / melompat keatas permukaan laut pada saat di tarik mendekati kapal.
Ikan yang sudah dekat dengan kapal harus ditarik dan di arahkan pada posisi sebelah kiri atau kanan kapal. Maksudnya untuk memudahkan menaikan ikan ke atas dek kapal.
Dengan bantuan ganco yang cukup tajam, Duuuuuh untuk ngeliat benda tajam-tajam beginian ini perasaan Muly jadi ngeri banget dech.
Selanjutnya ikan di kaitkan pada mata ganco, bisa pada tubuhnya atau punggung nya, untuk ikan yang berukuran besar, lebih baik menggunakan dua ganco.
Bila posisi ganco sudah benar-benar kuat, secara perlahan-lahan ikan dapat di naikan ke atas kapal.
Lalu bagaiman bila yang tertangkap ikan kecil-kecil sobaaat.
apa juga harus di hajar pakai ganco segala, rasanya gak perlu dech, Ganco ini tidak di perlukan bila yang tertangkap ikan kecil.
Cukup pakai serok yang terbuat dari jaring sudah bisa di gunakan untuk mengangkat ikan kecil.
Hai sobaaaat penggemar pancing di laut, liat nich sang pengembara samudra lengkap dengan peralatan perang yang ditentengnya, disertai semangat juang yang tinggi untuk menghajar musuh, kayaknya sich kali ini yang dihadapi bukan teroris atau bandar narkoba lho, tapi penghuni laut khususnya ikan he,he,he.
Ini menurut suhu yang terpercaya untuk pancing yang menggunakan gulungan, termakannya umpan oleh ikan ditandai oleh bunyi uluran tali yang menyerupai bel, sedangkan untuk pancing yang dipegang terasa ada sentakan dari dalam air.
Nah,, kejadian ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap pemancing, sobaaaaat.
Dengan adanya tarikan ini, pemancing secara spontan berteriak pada Nakhoda untuk menaikan kecepatan kapal.
Hal ini dilakukan agar ikan yang memakan umpan cepat tersangkut pada mata pancing. Jika kecepatan kapal tidak dinaikan, ada kemungkinan ikan melepaskan kembali umpan yang telah masuk ke mulutnya.
Bila Nakhoda yakin bahwa ikan telah tersangkut pada mata pancing, kecepatan kapal segera diturunkan sampai lebih pelan dari kecepatan normal menonda.
Dalam keadaan seperti ini tetap diperlukan keahlian Nakhoda, jika Nakhoda tidak pintar dalam mengendalikan kapal, ada kemungkinan ikan terlepas kembali.
Jadi nich,, kalau mau mancing di laut sebaiknya kita pilih nahkoda yang cerdas temaaaaan.
Setelah kapal berjalan pelan atau berhenti, penarikan tali pancing bisa dimulai, ini dinamakan fighting time.
Pemancing profesional biasanya menggunakan sabuk yang telah dilengkapi dengan tempat joran untuk menarik tali pancing.
Joran diambil dari rod holder, kemudian dipegang oleh pemancing dengan cara meletakan bagian bawah joran pada sabuk yang telah dilengkapi dengan lubang tempat joran.
Tali pancing kemudian digulung perlahan-lahan dengan memutar alat putar yang terdapat pada gulungan.
Sekarang tinggal bisa apa enggak pakai sabuknya, kalau gak bisa tinggal bilang aja sama Muly he,he,he
Sobaaat, perlu anda inget-inget ya bahwa irama menggulung tali harus disesuaikan dengan gerakan ikan.
Apabila ikan kelihatan melawan, tali harus di hentikan gulungnya.
Sebaliknya bila ikan kelihatan kelelahan, tali harus segera digulung.
Demikian seterusnya hingga ikan mendekati kapal. Teknik menggulung tali ditentukan oleh keahlian si pemancing dan dibutuhkan kesabaran yang luar biasa.
Apabila si pemancing ceroboh dan tidak sabar ada kemungkinan ikan lepas atau tali putus, nah kecewa senderi to jadinya.
Bagi pemancing yang benar-benar lihai dalam hal tarik ulur dengan ikan, mungkin dalam waktu yang singkat ikan sudah dapat dinaikan ke kapal sebagaimana yang di lakukan sang pengembara samudra tuan Koes Warnerin nich.
Bahkan, beliaunya juga bisa menangkap ikan yang berukuran besar dengan menggunakan tali yang berukuran relatif lebih kecil, hebatkan sobaaaat
Kelihaian ini merupakan nilai tambah pada kriteria penilaian pada profesional pemancing he,he,he.
Yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penarikan ikan, baik dengan joran atau tanpa joran, adalah kapal harus dalam posisi tidak berjalan.
Bila kapal bergerak maju, maka akan terjadi tarik menarik antara si pemancing dengan ikan. Akibatnya tarikan menjadi berat yang kadang-kadang bisa membuat tali putus dech.
Bagi pemancing yang tidak menggunakan joran, penarikan harus di lakukan dengan hati-hati.
Apabila ikan yang terkait cukup besar jangan di paksakan untuk menariknya saat ikan masih melawan. Tunggu dulu sampai ikan benar-benar lemas. Jika dipaksakan menarik tali,jari tangan bisa terluka akibat gesekan senar.
Oleh karena itu, jika tidak menggunakan joran, pemancingan disarankan memakai sarung tangan kasihan tuh tangan biar kagak lecet.
Ikan yang sudah kelihatan lemas akibat tarik ulur dengan pemancing, perlahan-lahan akan mendekat ke kapal mengikuti tarikan tali pancing.
Meskipun demikian, kadang-kadang ada ikan yang masih memiliki tenaga kuat walaupun sudah mendekati kapal.
Lagi-lagi kata sang suhu kalau Ikan marlin dan layaran, sering kali masih melawan meskipun sudah berada beberapa meter di belakang kapal.
Woow kereeeeen coba liat tuh, pemandangan yang mengasyikan di mana seekor ikan marlin atau layaran Jumping / melompat keatas permukaan laut pada saat di tarik mendekati kapal.
Ikan yang sudah dekat dengan kapal harus ditarik dan di arahkan pada posisi sebelah kiri atau kanan kapal. Maksudnya untuk memudahkan menaikan ikan ke atas dek kapal.
Dengan bantuan ganco yang cukup tajam, Duuuuuh untuk ngeliat benda tajam-tajam beginian ini perasaan Muly jadi ngeri banget dech.
Selanjutnya ikan di kaitkan pada mata ganco, bisa pada tubuhnya atau punggung nya, untuk ikan yang berukuran besar, lebih baik menggunakan dua ganco.
Bila posisi ganco sudah benar-benar kuat, secara perlahan-lahan ikan dapat di naikan ke atas kapal.
Lalu bagaiman bila yang tertangkap ikan kecil-kecil sobaaat.
apa juga harus di hajar pakai ganco segala, rasanya gak perlu dech, Ganco ini tidak di perlukan bila yang tertangkap ikan kecil.
Cukup pakai serok yang terbuat dari jaring sudah bisa di gunakan untuk mengangkat ikan kecil.