mengenal investasi
Di Indonesia saat ini investasi properti menjadi primadona bagi para pebisnis.
Investasi dianggap jenis tabungan masa depan yang menjanjikan dengan prospek yang cerah. Dan ini menjadi peluang emas yang sangat menggiurkan untuk menempatkan harta dengan cara berinvestasi .
Untuk mengetahui seperti apa yang dimaksut dengan investasi itu sebenarnya, maka akan kami bahas dalam ulasan berikut :
1. Apakah yang dimaksut dengan investasi ?
Investasi merupakan penanaman modal untuk jangka yang relatif panjang dalam berbagai usaha.
Dalam teori ilmu ekonomi, Investasi adalah pembelian atau kegiatan produksi dari modal berupa barang-barang yang tidak dikondisikan dan digunakan untuk kegiatan produksi pada masa yang akan datang, misalnya untuk pendirian gedung sekolah, pembukaan lahan untuk perumahan, atau pendirian pabrik dll.
Secara sederhana investasi bisa diartikan sebagai upaya mengelolah uang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi properti pada dasarnya adalah membeli properti dalam rangka mengharapkan kenaikan harga. Sementara itu bisnis properti adalah kegiatan bisnis dengan obyek jual berupa properti tersebut, contohnya pembelian rumah adalah investasi properti.
2. Apa tujuan investasi ?
Tujuan investasi pada prinsipnya adalah mendapatkan keuntungan.
Adapaun tujuannya secara lebih khusus, yakni dengan memiliki tujuan penting seperti berikut ini.
A. Mengembangkan Nilai Aset
Setiap orang tentunya berharap pendapatannya tidak stagnan atau bahkan mengalami penurunan. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa seseorang berinvestasi.
Dengan berinvestasi kita berharap pendapatan kita mengalami kenaikan pada masa yang akan datang.
Efeknya taraf hidup juga akan mengalami peningkatan.
B. Melindungi Aset
Investasi mampu melindungi penurunan nilai aset akibat pengaruh inflasi.
3. Apa sajakah jenis investasi ?
Ada beberapa jenis investasi yang dapat kita ketahui selama ini adalah :
A. Investasi real assets atau aset nyata
Investasi aset riil atau nyata adalah investasi pada segala aset yang berwujut, misalnya investasi emas, rumah, gedung, pertokoan, mesin, kendaraan dan aset lainnya yang sejenis dengan itu.
Investasi pada aset riil memiliki resiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan aset finansial.
Hanya tingkat pengembaliannya juga cenderung lebih kecil dari pada aset finansia tentunya.
B. Investasi Finansial asset atau aset finansial
Investasi aset finansial adalah investasi pada segala aset yang tidak terlihat wujutnya.
Contohnya seperti investasi dalam bentuk reksadana, saham, obligasi dan instrumen pasar uang.
Investasi aset finansial risikonya lebih tinggi dari pada aset riil karena investor hanya mendapatkan surat bukti saja, misalnya pencatatan sebagai pemegang saham atau sertifikat reksadana.
2. Apa tujuan investasi ?
Tujuan investasi pada prinsipnya adalah mendapatkan keuntungan.
Adapaun tujuannya secara lebih khusus, yakni dengan memiliki tujuan penting seperti berikut ini.
A. Mengembangkan Nilai Aset
Setiap orang tentunya berharap pendapatannya tidak stagnan atau bahkan mengalami penurunan. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa seseorang berinvestasi.
Dengan berinvestasi kita berharap pendapatan kita mengalami kenaikan pada masa yang akan datang.
Efeknya taraf hidup juga akan mengalami peningkatan.
B. Melindungi Aset
Investasi mampu melindungi penurunan nilai aset akibat pengaruh inflasi.
3. Apa sajakah jenis investasi ?
Ada beberapa jenis investasi yang dapat kita ketahui selama ini adalah :
A. Investasi real assets atau aset nyata
Investasi aset riil atau nyata adalah investasi pada segala aset yang berwujut, misalnya investasi emas, rumah, gedung, pertokoan, mesin, kendaraan dan aset lainnya yang sejenis dengan itu.
Investasi pada aset riil memiliki resiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan aset finansial.
Hanya tingkat pengembaliannya juga cenderung lebih kecil dari pada aset finansia tentunya.
B. Investasi Finansial asset atau aset finansial
Investasi aset finansial adalah investasi pada segala aset yang tidak terlihat wujutnya.
Contohnya seperti investasi dalam bentuk reksadana, saham, obligasi dan instrumen pasar uang.
Investasi aset finansial risikonya lebih tinggi dari pada aset riil karena investor hanya mendapatkan surat bukti saja, misalnya pencatatan sebagai pemegang saham atau sertifikat reksadana.